Menurut kepala badan pusat statistik riau, inflasi di riau terus mengalami kenaikan, dan pada akhir tahun nanti diperkirakan bakal kembali mencuat.
Pada bulan november 2007 kemarin posisi inflasi di pekanbaru mencapai 0,85 persen. Melihat padatnya agenda dan mulai merangkaknya sebagian harga-harga, inflasi sepertinya bakal terjadi di penghujng tahun, katanya.
Sementara itu untuk merespon kenaikan kebutuhan pokok yang ada di pasaran, disperindag akan terus memantau dan menghimbau kepada pelaku usaha khususnya distributor agar tidak menghentikan pasokannya.
Jika didapati, pengusaha yang menimbun dan memperlambat maka akan ditindak tegas.
Kenaikan harga-harga bahan pokok dipasaran belakangan ini sangat riskan menimbulkan gangguan inflasi. Demikian pandangan dari Pemimpin Bank Indonesia Cabang pekanbaru, kenaikan harga bukan berasal dari ekspektasi masyarakat yang belanja dengan berlebihan.
Jika hal ini dibiarkan, harga akan semakin melambung, karena permintaan pasar akan terus meningkat, sementara tidak ada peningkatan ketersediaan.
Isu kenaikan BBM tahun 2008 terlalu ditanggapi berlebihan, shingga menimbulkan ekspektasi yang tidak terukur oleh masayrakat. Hal ini juga sangat mendukung kenaikan harga-harga di pasaran.
Sebagai Bank Sentral, pihak BI cabang pekanbaru mengharapkan adanya tindakan antisipatif dari pemerintah daerah bersama instansi terkait untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak menyikapi kenaikan harga degan terlalu reaktif.
Sangat bagus kalo gubernur riau dan Desperindag turun langsung kepasar untuk memberikan himbauan agar masyarakat tidak panik. Ini kana menin=mbulkan efek psikologis yangluar biasa. Demikian kepala bank Indonesia Cabang Pekanbaru Gatot Sugiono.
Cerita kota pekanbaru riau terkini berita masyarakat melayu
Pekanbarukita.com
Tempat Review Hotel & More
Wednesday, December 5, 2007
Inflasi Pekanbaru 0,85 %
at 11:20 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment