Susahnya membeli gas di Pekanbaru - 2

Ini judul kedua saya tentang susahnya mendapatkan gas di kota pekanbaru. Selama sebulan ini lagi-lagi gas menghilang dari peredaran. Susah sekali mendapatkannya. Kalo ada di supermarket sudah pasti harganya hampir 80 ribuan!
Ampun... tapi anehnya lagi2 pihak pemerintah sebagai pengontrol tersedianya kebutuhan masyarakat malah gak bisa berbuat banyak dan baru mulai melakukan operasi pasar seminggu belakangan. Memang kemudian kerusakan instalasi gas di dumai dijadikan alasan berkurangnya pasokan gas ke pekanbaru.
Tapi sebaiknay pihak pemerintah mulai sekarang harus lebih ketat lagi mengawasi pendistribusian gas ini. Jangan dimainkan oleh pihak agen dan sub agen mereka saja. Coba bayangkan, pihak pertamina bilang pasokan gas sudah merata kesetiap agen. Tapi di pihak agen bilang yang datang sedikit dan langsung habis. Saya punya pengalaman sendiri ternyata pihak agen lebih senang menjual langsung ke sub agen ketimbang ke masyarakat langsung. Bayangkan saja truk berisi tabung gas dan belum lagi diturunkan, sudah dibilang habis terjual. Jadi saran saya untuk menempatkan seorang anggota desperindag untuk mengontrol pembagian penjualan gas ke sub agen dan masyarakat bisa diawasi dengan benar.
Bahkan di agen dekat terminal lama di jalan tuanku tambusai, seorang karyawannya sendiri bisa menyimpan sampe seratus tabung gas yang kalo dibongkar selalu kerumahnya terlebih dahulu baru sebagian dibawa kembali ke kantor mereka. Nah si karyawan ini menjual dengan seenak perutnya dewe harganya. Saya pernah liat sendiri. Di garasi rumahnya selalu penuh tabung2 gas.
Jadi intinya hanya pada masalah pengawasan saja. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerinta kota karena menyangkut hajat hidup dan keperluan khalayak ramai.
Tolong di kerjakan pak!