Sore ini pengen nulis tentang perkebunan kelapa sawit yang sekarang menjadi primadona di kota pekanbaru dan propinsi riau umumnya.
Tapi kalo kita lihat prospek bisnis sekarang yang mengarah ke pertanian dan pertambangan maka kita harus maklum dengan perluasan kebun sawit di sekitar kota pekanbaru yang semakin hebat. Tentu dibalik semua itu ada konsekuensinya.
Berkurangnya luas hutan di propinsi riau di tenggarai karena makin banyaknya pertambahan kebun sawit di sini.
Mudah-mudahan masih tercipta keseimbangan. Karena kita perlu hutan dan juga perlu kebun sawit :)
Semoga propinsi riau dan kota pekanbaru nantinya tetap akan menjadi daerah yang hijau dan memberikan kesejukan buat yang lain...
2 comments:
Kalau mau Riau berhenti membuka ladang kelapa sawit, jalannya cuman satu .... Segera kembalikan 80% DBH Migas Riau ke RIAU. Selama ini perekonomian Riau ditopang oleh Sawit, perbankan, dan perdagangan jasa. Selama, nominal dari minyak tidak ada di tangan (tapi lari ke pusat),, kita juga bakalan terus buka hutan. .... Itulah dilemanya, kalau tidak begitu perekonomian tidak akan bergerak. Kalau mau perekonomian tetap bergerak dan di saat yang bersamaan kita berhenti buka hutan. Mudah saja, kembalikan semua duit MIGAS ... dan dari duit itu kita majukan infrastruktur Riau di luar SAWIT. Kita majukan pendidikan kita,, sehingga pada akhirnya ... Kita menuai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa,, :)) dan keseibangan alam juga akan tetap terjaga.
Great comment!!
Info seperti ini yang kadang selalu disembunyikan :)
Semoga perjuangan DBH cepet berhasil!
Post a Comment