Cerita kota pekanbaru riau terkini berita masyarakat melayu

Pekanbarukita.com
Tempat Review Hotel & More

Sunday, May 4, 2008

Badai Guntur di Pekanbaru


Malam ini saya di kejutkan dengan bangunnya putri saya yang berusia 2,5 th yang secara reflek meloncat naik kepelukan saya di tengah malam sambil teriak. " Pa takut pa.."
Rupanya hujan turun dengan sangat deras sekali. Ini pun masih di tambah deru gemuruh dan guntur yang saling bersahutan. Suasana malampun menjadi demikian menakutkan. Kilatan-kilatan dari cahaya petir itu sangat mengganggu suasan kamar kami yang berlampu redup.
Tak terhitung lagi sudah berapa kali suara guntur itu seolah-olah
akan merobek langit. Saya tak melepaskan putri saya dari pelukan sambil menutup telinga kecilnya dan membaca doa di telinganya.
Saya menghitung waktu menunggu semua berlalu. Setelah setengah jam badai guntur menerjang kota pekanbaru, barulah kemudian lampu PLN pun padam. Total waktu badai guntur ini saya hitung ada kurang lebih satu jam lamanya. Dimulai jam 01.30 s/d 02.30 dinihari tadi.
Kalau sudah dalam keadaan mencekam seperti ini barulah hati bertanya. Murka kah Tuhan kepada kita umatnya? Guntur dan petir hanyalah sesuatu yang kecil di mata Tuhan. Tapi itu sudah membuat saya cemas luar biasa. Adakah ini salah satu efek dari global warming yang hangat di bicarakan selama ini. Kerusakan lingkungan, perubahan drastis dari iklim dunia kah ini?
Tak ada jawaban yang bisa saya temukan malam itu, selain harapan semoga kita manusia semakin menyadari kepedulian untuk menjaga lingkungan kita sebelum terlambat.
Jangan tunggu sampai hancur, mari kita cegah, rawat dan lestarikan segera.
Seiring redanya hujan, putri sayapun kembali tertidur dengan tenang. Semoga generasi mereka nantinya masih bisa melihat alam kota pekanbaru ini tetap terpelihara dengan baik. Semoga nak....

No comments:

Pekanbaru Lovers :